Rabu, 03 Juni 2009

Resume Diskusi Tentative : Apatisme Masyarakat Terhadap Pemilu 2009

RESUME DISKUSI TENTATIVE : APATISME MASYARAKAT TERHADAP PEMILU 2009 DI HMI KOMISARIAT TRISAKTI PADA 27 MEI 2009 PUKUL 18.30 -20.00

Golput yang mencapai angka 30% dalam pemilu legislatif mengindikasikan sikap apatisme masyarakat terhadap operasionalisasi pemilu 2009, padahal pemilu adalah satu-satunya cara yang dianggap demokratis untuk proses pemilihan pemimpin bangsa yang juga sangat menentukan masa depan Republik Indonesia. Apa jadinya wajah parlemen Indonesia yang diwarnai dengan apatisme rakyat terhadap pemilu ?

Diskusi ini menyimpulkan apatisme masyarakat terhadap pemilu disebabkan oleh :

1. Penyelenggara pemilu dalam hal ini adalah KPU
Seperti diketahui bersama KPU seolah tidak dapat menyelenggarakan pemilu dengan baik, kisruh data DPS / DPT adalah contohnya.. malah kisruh ini justru merupakan faktor penting dalam menambah golput
2. Masyarakat sebagai konstituen
Kesadaran nasionalisme dianggap kurang dari masyarakat untuk berperan aktif dalam pemilu walaupun sebenarnya hal ini merupakan dampak dari komunnikasi dan prilaku para politisi sendiri
3. Para Politisi sendiri
Sikap politisi yang dimaksud adalah kuarang mecerminkan sebagai politisi atau negarawan seperti praktek KKN, koalisi yang mengabsurbkan ideologi partai, bahakan ada politisi yang tidak dikenal track recordnya oleh konstituennya sendiri diperparah dengan adanya indikasi politik uang.

Dengan demikian seharusnya yang dilakukan adalah :

1. Para calon legislatif bahkan presiden dan wakil presiden yang terpilih menepati janjinya. Karena kebohongan janji politik akan memperburuk apatisme terhadap pemilu.
2. Sosialisasi Caleg atau capres / cawapres dengan baik sehingga dapat dikenal oleh rakyat termasuk program yang diusung sehingga rakyat dapat dengan sadar membuat pilihan dari berbagai pilihan yang ada.
3. Penyadaran / pendidikan politik dengan nasionalisme
Perlu adanya sosialisasi dari KPU tentang kesadaran berwarga negara sebagai wujud nasionalisme rakyat sehingga tercapai masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban politknya sebagai warga negara.

Terima kasih bagi kawan-kawan yang bisa hadir dan berpartisipasi dalam diskusi ini.

Selasa, 21 April 2009

Mengapa Basic Training HMI ?????

Mengapa Basic Training HMI ?????
Pandji A. Damar)*

Saya memaksa diri untuk membuat tulisan ini dengan gaya nge-pop , pada acara ngobrol-ngobrol kali ini.

Artikel ini lebih kepada pengalaman subjektif saya sebagai orang yang lebih dahulu mengalami / mengikuti Basic Training HMI.

Ikut Basic Training HMI sama dengan memasuki Gerbang dunia Baru , wuih dahsyat betul istilahnya . memang sekarang ini kita hidup di dunia lama ?

Sepengalaman saya memang seperti itu, tapi tentu saja itu sangat subjektif. Bagi orang seperti saya yang merasa hidupnya tercerahkan karena HMI .

Beginilah pengalaman saya

Saya tahu HMI sudah dari sejak SMU. Informasi pertama yang saya tahu dari buku, kemudian dari guru-guru SMU saya. kebetulan mereka alumnus HMI. Menginjak kuliah, saya cari – cari informasi tentang HMI dan ketemu beberapa pentolannya . pertemuan pertama dengan orang-orang ini sungguh memberikan kesan tersendiri yaitu mereka sangat kritis, berani mempertanyakan apa saja, dan kekuatan argumentasinya hmmmmmmmh luar biasa ? bukan karena informasi yang disajikan mereka tapi kekuatan logika & argumentasi lah yang membuat saya kagum. Dan kedua mereka agak nyeleneh, karena definisi mereka tentang Agama, ibadah , dll – yang umumnya sudah dianggap mapan oleh orang pada umumnya -I definisi mereka diluar arus utama yang saya pahami ketika itu.

Wah pasti teman-teman tambah ragu-ragu ya , jangan –jangan HMI aliran sesat ???!!!

Umumnya seperti itu pandangan orang , karena pertanyaan-pertanyaan kritis yang terbiasa terlontar ketika kita sedang berdiskusi, jenis-jenis pertanyaannya tak pernah terlintas di pikiran kita sebelumnya.

Persoalan sesat menyesatkan tidak akan membawa kita pada kemajuan. Bagi saya sesat atau tak sesat hanya Tuhan yang bisa memutusnya . Toh dia mencipta semua mahluk yang diantaranya manusia dengan segala pilihan manusia itu sendiri.

Lagipula bukankah Islam itu sesat kata saudara kita yang Kristen ?
begitu pula Kristen kan sesat menurut Budha ?
termasuk kita adalah sesat menurut aliran yang kita sematkan atribut sesat kepadanya

pusing ya ? tenang itu baru pembukaan ?

okey kita mulai darimana saya tahu HMI ketika kuliah

informasi pertama saya dapatkan ya itu tadi dari para aktivis-aktivisnya sejak dari masa penataran P 4 ( sekarang sudah tidak ada lagi )

Saya tidak langsung ikut , saya melakukan pengamatan dulu dan bergaul selama kurang lebih 1 tahun .Dan di tahun kedua kuliah yaitu tahun 1998. saya ikut LK 1 HMI. Bagaimana proses LK1 ketika itu ? hmmh nanti saja di ceritakan jika kawan-kawan sudah lulus LK 1 . ini bukan soal rahasia – rahasian, tapi soal pemahaman dan keingintahuan. Membaca artikel akan membawa dampak pemahaman yang berbeda dengan mengalami sendiri.

Seperti kita ketahui bersama bahwa ada prinsip yang mengatakan

“ mulailah dari yang mudah ke yang sulit “

Belajar matematika dimulai dari tambah, kali , kurang , bagi dan seterusnya
Kalau tahu-tahu dapet maematika kelas universitas , bisa dipastikan anda cepat gila atau anda mengganggap orang yang bicara matematika itu gila. yang jelas LK 1 HMI membuat saya mendapatkan pencerahan intelektual dan spriritual, saya diajak untuk memahami dan memaknai apa yang saya yakini secara rasional dan argumentatif.

LK 1 merupakan ajang penanaman nilai-nilai , apa itu nilai ? wah bisa panjang diskusi kita. Yang jelas HMI sangat menghargai dan memahami bahwa setiap mahasiswa yang baru bergabung bukanlah sebuah gelas kosong , tapi gelas isi, jadi penanaman nilai model HMI bukanlah dengan system indoktrinasi, pemaksaan kepercayaan, dan satu arah. Tapi metode penanaman nilai di HMI lebih menggunakan cara-cara dialogis. Artinya nilai-nilai yang sudah dimiliki peserta LK1 di dialog kan bukan di hilangkan. Di dialogkan dengan nilai-nilai yang di yakini HMI. Menguji secara bersama apa yang diyakini dengan metode ilmiah hingga menemukan kebenaran. Sebab itu HMI sangat menghormati apapun paham pemikiran & aliran keagamaan yang dianut para peserta LK 1 .

HMI lewat LK 1 nya menawarkan cara pandang atas
1. Status kemahasiswaan yang sedang di dijalani,
2. Keimanan kita pada Islam
3. Indonesia tempat kaki kita berdiri
Cara pandang atas minimal ketiga hal itu lah yang ditawarkan. Apa luarbiasanya ? bukankah semua organisasi menawarkan hal itu ? . Saya berani bertaruh integralisme Islam & Indonesia di HMI secara konseptual belum ada yang menyaingi. Karena HMI bergulat selama lebih dari 60 tahun menguji nilai-nilai Islam dalam realitas ke Indonesiaan.

Waduh kepanjangan nih ceritanya , kembali kejudul awal aja dech.

Kira – kira dalam diskusi ini, jika kita ajukan daftar pertanyaan berikut , apa yang terlintas dalam benak kawan –kawan ?

Pernahkah kawan-kawan mempertanyakan beberapa pertanyaan mendasar ini

1. Apakah yang kita YAKINI selama ini benar ?
2. Apa makna status mahasiswa yang disematkan kepada kita , hanya sekedar status seseorang yang sedang belajar di perguruan tinggi ???
3. Apa yang DI CARI sih KULIAH itu ?
4. Apa KEBUTUHAN saya terpenuhi , kalau ikutan HMI ?

5. Apa sih peran mahluk bernama MAHASISWA itu ?
6. apa sih ISLAM itu, apa yang saya pahami dari Islam?
7. Kenapa harus ISLAM yang bukan yang lain ? bagaimana kalau yang lain Benar Juga ?


Kalau pertanyaan diatas bisa dijawab dengan tepat , maka sepertinya nggak perlu lagi dech ikutan HMI, tapi kalau masih ragu-ragu atau nggak yakin. Mendingan ikutan LK 1 HMI.

Apakah ada jaminan kalau ikut LK1 HMI semua bisa terjawab ?
Wah kalau ini sih terus terang hanya kita masing-masing dan pengurus yang bisa menjawab.

Tapi saya pernah diberikan kata-kata bijak oleh seorang kawan dia bilag begini

“Masuk HMI tidaklah memberikan kepada kita jawaban-jawaban praktis, Justru di HMI lah kita jadi makin bertanya . karena Tuhan menyediakan begittu banyak jawaban tapi kita tak pernah mempertanyakan, akhirya jawaban-jawaban itu tak ada artinya “

Jadi kita akan menemukan pertanyaan-pertanyaan baru . loh kok bukan jawaban ???

Masih penasaran ????????????????

Mau tau jawabannya ?????????????????

Kalau di ksih tau sekarang nggak seru dong

HMI tempat berkumpul manusia-manusia yang penuh kegelisahan, manusia-manusia yang bergulat mencari jawab atas semua kegelisahan hidup.

Ikutan HMI aja yuk !!!!!!!



Pandji A. Damar adalah Alumni HMI Cabang Jakarta Komisariat Trisakti, sekarang bekerja sebagai praktisi bidang Logistik di Perusahaan Pengeboran Minyak & Gas Bumi. Seorang mahluk pembelajar dan pencari kebenaran.dapat dihubuni di email : pandji_aryo@yahoo.com

Senin, 20 April 2009

TENTANG AKSIOLOGI

AKSIOLOGI

Oleh : Agustian Hutriady
Disampaikan pada Training Revolusi Kesadaran HMI Lintas Komisariat Jakarta-Depok, 19 April - 10 Mei 2009

Definisi :

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, social dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud.

TENTANG NILAI

Definisi
Pemahaman tentang nilai, yaitu (1) suatu keyakinan, (2) berhubungan dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.

JENIS-JENIS NILAI

A. Nilai Baik dan Buruk
Baik dan buruk adalah suatu yang berlawanan, bisa bersifat lebih atau kurang, baik dan buruk sama pentingnya dalam teori nilai karena keduanya ada / exist dan bisa dialami oleh setiap orang.
Kesimpulan : pada hakikatnya setiap orang akan memaksimalkan nilai baik dan meminimalkan nilai yang buruk

B. Sarana dan Tujuan
Sarana sebagai nilai instrumental bersifat kausalitas, tujuan sebagai nilai intrinsic yaitu nilai yang ada dalam perasaan / tindakan seseorang misalnya seorang hedonist menganggap sesuatu yang bernilai baik dalam dirinya adalah yang menyenangkan dan yang terburuk adalah yang tidak menyenangkan baginya.

C.Nilai Aktual dan Potensial
Berkaitan dengan Nilai instinsik yang didapat dari nilai instrumental dan pastinya bersifat temporer. Oleh karena itu timbul nilai potensial atau berpotensi untuk memunculkan nilai actual yang merupakan nilai sekarang yang sedang di alami.

D. Nilai Objektif dan Subjektif
Objektif karena menjadi pusat / objek perhatian. Subjek & objek bersifat korelatif; suatu objek selalu mrpkn perhatian bagi subjek, dan subjek sll menyadari keberadaan suatu objek. Seluruh nilai intrinsik mrpkn objek perhatian yg inheren & dng sendirinya objektif. Perasaan subjektif ikut berperan dlm setiap nilai intrinsik. (mis: saya senang makan rendang yg pedas ini).

E. Nilai yg Menampak dan yang Real
Seluruh objek yg menampak pd indera itu muncul pd kesadaran. Objek itu ada dua jenis:
Pertama; objek tsb hadir dan diterima sbg sesuatu yg kelihatan/menampak.
Kedua; objek tetap real atau eksis meskipun tidak ada dlm kesadaran


F. Nilai Murni dan Campuran
1. Nilai murni meliputi empat jenis perbedaan antara baik & buruk:
a. rasa senang/tdk,
b. bersemangat/lesu,
c. rasa puas/frustrasi,
d. rasa suka/terganggu
2. Nilai Campuran; perpaduan berbagai nilai, mis: nilai aktual & potensial,

HAKEKAT NILAI

Berikut adalah beberapa contoh dari hakikat nilai dilihat dari anggapan atau pendapatnya:
a. Nilai berasal dari kehendak, Voluntarisme.
b. Nilai berasal dari kesenangan, Hedonisme
c. Nilai berasal dari kepentingan.
d. Nilai berasal dari hal yang lebih disukai (preference).
e. Nilai berasal dari kehendak rasio murni.

KRITERIA NILAI

Standar pengujian nilai dipengaruhi aspek psikologis dan logis.
a. Kaum hedonist menemukan standar nilai dalam kuantitas kesenangan yang dijabarkan oleh individu atau masyarakat.
b. Kaum idealis mengakui sistem objektif norma rasional sebagai kriteria.
c. Kaum naturalis menemukan ketahanan biologis sebagai tolok ukur.

STATUS METAFISIKA NILAI

a. Subjektivisme adalah nilai semata-mata tergantung pengalaman manusia.
b. Objektivisme logis adalah nilai merupakan hakikat logis atau subsistensi, bebas dari keberadaannya yang dikenal.
c. Objektivisme metafisik adalah nilai merupakan sesuatu yang ideal bersifat integral, objektif, dan komponen aktif dari kenyataan metafisik. (mis: theisme).

KARAKTERISTIK NILAI

a. Bersifat abstrak; merupakan kualitas
b. Inheren pada objek
c. Bipolaritas yaiatu baik/buruk, indah/jelek, benar/salah.
d. Bersifat hirarkhis; Nilai kesenangan, nilai vital, nilai kerohanian, nilai kekudusan.

PENUTUP

Aksiologi membberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma nilai


Litelature yang disarankan :

www.adikke3ku.wordpress.com
www.rumahbelajarpsikologi.com
www.wikipedia.com
Burhanuddin Salam : Logika Materi Filsafat Ilmu Pengetahuan, Rineka Cipta, Jakarta 2007
Jujun Suriasumantri : Pengantar Filsafat Populer , Pustaka Sinar Harapan, 2006
Umar Solikhin : Moralitas Bahasa dalam Aksiologi Pengetahuan

Minggu, 19 April 2009

Refleksi Hari Kartini Bagi Pembangunan Kesadaran Kesetaraan Gender

21 April diperingati oleh Indonesia sebagai Hari Kartini,walau tidak ditetapkan sebagai hari libur. penghargaan bagi pejuang perempuan yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan yang sama dengan kaum laki-laki.

Perempuan yang tadinya di image kan dengan posisi , kondisi , serta hak-hak nya di bawah laki-laki sekarang sudah berbalik menjadi setara dengan laki-laki. Hal semacam ini sudah diperjuangkan oleh Nabi Besar Muhammad S.A.W ketika berupaya menunjukkan / mengajarkan kepada umatnya bahwa tidak ada perbedaan bagi manusia kecuali Imannya kepada Allah S.W.T. Rasullulah mendobrak tradisi Arab kuno yang masih membelakukan budak, penjualan manusia, dan tindak diskriminasi lainnya. Esensi yang sama kemudian diperjuangkan oleh R.A Kartini di Hindia Belanda pada zaman penjajahan Belanda.

Kartini sekarang menjadi inspirasi bagi perjuangan dan keberhasilan perempuan-perempuan di Indonesia , perempuan yang menjadi menteri, direktur bahkan kondektur sekalipun, Bahkan terbentuk KOHATI merupakan Implikasi dari perjuangan R.A kartini, seperti Che Guevara di Cuba berhasil mereformasi paradigma kuno masyarakat Indonesia tentang harkat, martabat, dan Hak Azazi Manusia.

R.A kartini membuka mata kita bahwa ada hal-hal dimana perempuan bisa melakukan yang terbaik seperti halnya laki-laki melakukan yang terbaik.

HMI Komisariat STMT Trisakti mengucapkan SELAMAT HARI KARTINI !! Mari menjadi Hari Kartini menjadi refleksi bagi kesadaran kesetaraan gender sehingga membentuk tata nilai yang di Ridhoi Allah S.W.T dalam Masyarakat

"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, Oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka ( laki-laki ) atas sebahagian yang lain ( wanita ) dan karena mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh,adalah yang taat kepada ALLAH lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara ( mereka ) ... "
( Q.S AN Nisaa'. 34 )

PEREMPUAN OR WANITA

Apa sebenarnya perbedaan antara Perempuan dan Wanita?
Manakah yang lebih baik, Perempuan atau Wanita?

Ketika masa pergerakan nasional, Kelompok2 perempuan lebih banyak menggunakan kata Perempuan untuk nama organisasinya, misalnya Perempuan Indonesia dan Kongres Perempuan Indonesia tapi juga ada lembaga yang menggunakan kata wanita misalnya Wanita Taman Siswa. Pada saat itu kelompok2 tersebut tidak membedakan istilah perempuan dan wanita. Bagi mereka istilah itu sama saja. Bahkan ada yang memakai istilah Isteri yang artinya merujuk pada perempuan. Namun pada periode pendudukan Jepang, Istilah perempuan dikonotasikan menjadi berbeda.

Istilah perempuan banyak merujuk pada Jugunyanfu. Jugunyanfu adalah perempuan pribumi yang dipaksa oleh Jepang untuk melayani kebutuhan seksual tentara Jepang dan perempuan menjadi konotasi yang buruk pada saat itu. Sehingga pada era awal kemerdekaan istilah yang dipakai merujuk pada wanita. Kita bisa lihat nama2 oraganisasi yang muncul pada saat itu antara lain Persatuan Wanita Republik Indonesia, Kongres Wanita Indonesia dan lain-lain.

Jadi sesugguhnya secara kultur pada saat itu tidak melihat perbedaan istilah antara perempuan dan wanita. Namun, pada periode Orde Baru. Penguasa pada saat itu melakukan penghancuran gerakan perempuan dengan mendefenisikan Wanita yang baik adalah perempuan yang mau diatur terhadap suami dan lain2nya. Sedangkan istilah perempuan kemudian dikonotasikan tidak jauh berbeda seperti zaman pendudukan jepang yaitu perempuan pelacur. Hal ini yang kemudian menjadikan istilah wanita menjadi benar2 wani ditata. Dan bentuk perlawanan kelompok2 perempuan pada saat itu adalah menentang perempuan yang hanya tunduk terhadap laki2 tanpa punya hak untuk menentukan dirinya sebagai manusia yang seutuhnya.

Perubahan pengertian antara wanita dan perempuan sampai saat ini masih merujuk pada kepentingan politik yang ingin menghancurkan gerakan perempuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia – KBBI, PEREMPUAN adalah jenis kelamin, yakni orang (manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. WANITA adalah perempuan yang sudah dewasa.

Kata PEREMPUAN dapat digunakan untuk segala usia (perempuan kecil, perempuan dewasa atau perempuan tua) tetapi kita tidak lazim menyebutkan bayi yang baru lahir itu adalah WANITA.

Kata PEREMPUAN pada masa kini sudah jarang digunakan atau bahkan tidak lagi digunakan orang karena menganggap kata lama yang sudah usang. Mungkin karena itu orang cenderung menganggap PEREMPUAN itu tidak sopan. Karena itu jika orang sedang mengumpat sering terucap "Dasar perempuan, lu!", tetapi kita belum pernah mendengar orang berkata "WANITA, lu!.

Menurut bahasa Jawa:
WANITA --> WANITO = WANITA DI TOTO atau BERANI di TATA, ini menunjukkan kalau wanita siap di tata, di atur dan diarahkan oleh sang pendamping. Kesannya jadi lemah.

PEREMPUAN----> EMPU = TUAN ----->YANG DIAGUNGKAN. Memuliakan atau menghormati seseorang. Kesannya kuat dan lebih dihargai

Dalam kesusastraan Melayu Klasik kita mengenal kata EMPUAN yang juga berarti "perempuan" yakni sebuatan bagi istri raja. Mungkin dari situlah muncul kata PEREMPUAN yang lebih kurang berarti "orang yang dimuliakan atau yang dihormati".

Oleh : Verga Septy Pondhas

Resume Materi Training K-PTKP-AN HMI Komisariat STMT Trisakti , Materi : Propaganda, Isu dan Agitasi

Oleh : Dudy Fernandes

Definisi propaganda

1. Definisi propaganda modern

Propaganda adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.
Tipologi propaganda
• propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk pencapaian tujuan strategis dan taktis.
• propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
Komponen propaganda
1. Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
2. Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
3. Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya dengan efektif.
4. Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.
5. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
6. Dilakukan secara terus menerus.
7. Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/ kepercayaan, atau doktrin.
8. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/ kelompok, dengan teknik-teknik mempengaruhi.
9. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
10. Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.
11. Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk mempengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
Pergeseran makna
Pada abad 17an Gereja Katolik Roma mendirikan the congregation de propaganda (sebuah usaha untuk mempropagandakan kepercayaan tersebut) namun kalimat ini menjadi berkonotasi negatif (bermakna negatif) saat diterapkan pada abad ke 20.
Beberapa hal yang dianggap memiliki kedekatan hubungan dengan propaganda adalah kesalahan informasi seperti inflasi bahasa dan penggelembungan bahasa yang disebarluaskan. contoh:
• Perang antara Amerika Serikat vs Irak
• Perang dingin antara CIA dan Soviet
• Orde baru: Dwifungsi ABRI, Mayoritas Tunggal, Asas Tunggal, Sakralitas Pancasila dan UUD'45

Sifat
1. Tertutup/terselubung.
2. Terbuka.
3. Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka.
Jenis
1. propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.
2. propaganda vertikal dengan melalui media massa
3. propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi dibanding komunikasi massa.
4. propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.
sistim
1. Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan tujuan dari keinginan komunikator
2. Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan dan melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator
Metoda
1. Metoda Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
2. Metoda Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator
Metoda pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebar luaskan pesan serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator
Hubungan antara iklan, humas dan propaganda
Dalam bidang periklanan atau kehumasan untuk tujuan komersial, bisa jadi sesuatu itu bukan murni propaganda, namun dapat mengandung elemen propaganda saat pesan bertujuan untuk menyesatkan penerima pesan dengan menyembunyikan:
• Sumber informasi
• Tujuan informan
• Sisi lain cerita (hanya satu pihak)
• Konsekuensi saat pesan ini diadopsi.

Etika komunikasi persuasif
Untuk menghindari propaganda, praktisi humas memiliki beberapa etika komunikasi persuasif yang diperkenalkan oleh Prof. Richard L. Johannesen dari Northen Illinois University dimana mereka diberikan seperangkat pemilah untuk membedakan mana yang diperbolehkan dalam pesan membujuk dan mana yang dilarang dan termasuk propaganda.


Teknik-teknik propaganda
1. Pemberian julukan (Name calling) adalah penggunaan julukan untuk menjatuhkan seseorang, istilah, atau ideologi dengan memberinya arti negatif.
Cap PKI pada penduduk desa tertentu. (Berakibat penduduk tersebut ditangkap karena menganut ideologi yang dilarang pada masa pemerintahan orde baru)
2. Parade dangdut (Bandwagon) adalah penyampaian pesan yang memiliki implikasi bahwa sebuah pernyataan atau produk diinginkan oleh banyak orang atau mempunyai dukungan luas.
o Jutaan orang mendukung aborsi (perhatikan bahwa jumlah orang dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
o Semua dokter gigi menggunakan Oral B (perhatikan bahwa jumlah dan lokasi tidak dinyatakan secara spesifik).
o
3. Teknik transfer adalah suatu teknik propaganda dimana orang, produk, atau organisasi diasosiasikan dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas baik/ buruk.
Sampoerna Hijau, enaknya rame-rame (baca: rokok diasosiasikan dengan persahabatan)
4. Tebang pilih (Card stacking) adalah suatu teknik pemilihan fakta dan data untuk membangun kasus dimana yang terlihat hanya satu sisi suatu isyu saja, sementara fakta yang lain tidak diperlihatkan.
5. Penyamarataan yang berkilap (Glittering generalities) adalah teknik dimana sebuah ide, misi, atau produk diasosiasikan dengan hal baik seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi. Contoh: Marlboro citarasa Amerika sejati
6. Manusia biasa (Plain folks) adalah salah satu teknik propaganda yang menggunakan pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya rendah hati dan empati dengan penduduk pada umumnya.
o Cara ini banyak digunakan untuk kampanye untuk memperoleh kekuasaan politik (kursi presiden, bupati, pemerintah daerah). Biasanya acara telah dirancang sedemikian rupa saat individu yang dicalonkan lewat, maka ia akan mencium bayi, bersalaman dengan orang biasa, hingga memeluk orang papa.
7. Kesaksian (testimonial) adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dimana ditampilkan seseorang yang untuk bersaksi dengan tujuan mempromosikan produk tertentu, terkadang dalam kesaksiannya orang yang sama menjelek-jelekkan produk yang lain.

GAYA KOMUNIKASI LAINNYA

Persuasi
A Persuasi adalah “cara untuk mengubah sikap dan prilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis” (McGuire).
B Persuasi adalah “menanamkan opini baru” (Hovland).
C Persuasi adalah “usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang melalui transmisi pesan” (Bettinghaus).
D Persuasi adalah ”suatu proses timbal balik yang didalamnya komunikator, dengan sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain”(Nimmo)



Propaganda

a. Propaganda adalah pesan yang melibatkan simbol-simbol yang mencakup empat hal. Pertama, interaksi simbolik atau pesan-pesan politik yang digambarkan lewat lambang. Kedua, menggunakan pesan-pesan politik yang didramatisir sedemikian rupa sehingga memberikan kepuasan pribadi dan dampak tidak langsung. Ketiga, Penggunaan psikolinguistik yakni penggunaan bahasa tertentu yang memiliki dampak psikologis. Dan keempat, Penggunaan sosiolinguistik yaitu penggunaan bahasa yang memiliki dampak sosiologis tertentu.

b. Ellul membedakan propaganda vertikal dan horizontal. Yang pertama adalah transmisi dari satu kepada banyak dan terutama mengandalkan media massa bagi penyebaran imbauannya. Sedangkan propaganda horizontal bekerja lebih diantara keanggotaan kelompok ketimbang dari pemimpin kepada kelompok, lebih banyak melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi daripada menggunakan komunikasi massa.

c. Nimmo menyarankan, supaya persuasi dan propaganda berhasil dengan baik, maka perlu diperhatian secara khusus prinsip-prinsip umum berikut yang dianalisis dari penelitian mengenai pengaruh komunikator terhadap keberhasilan usaha persuasif. Unsur-unsur itu adalah :
1. status komunikator
2. kredibilitas komunikator
3. daya tarik komunikator
4. isi pesan
5. struktur pesan
6. pemilihan media yang digunakan secara tepat

Ketertarikan khalayak terhadap Pesan yang dipakai

1. Topik (pesan) yang dibahas
2 Cara penyampaian
3 Teknik-teknik mengembangkan pokok bahasan
4 Bahasa yang dipakai
5 Organisasi pesan yang dipakai
6 Situasi yang dihadapi (setiap khalayak memiliki kondisi yang unik)
7 Keahlian (profesionalitas)
8 Kejujuran

Oleh : Bidang PTKP HMI KOmisariat Trisakti periode 2008-2009

Selasa, 14 April 2009

CIRI-CIRI TRAINING POLITIK DAN NONPOLITIK

Berikut catatan saya mengenai LK:



Ciri-ciri LK Politik/tidak beradab

CV pembicara selalu menyebutkan pengalaman structural /organisatoris
Materi –materinya bersifat verbal
Hasil akhirnya adalah kemampuan bicara
Pertimbangan ya dipakai untung-rugi
Metodenya kaku, disiplin yang dipaksakan,pemaksaan kehendak
Hasil akhirnya adalah kepatuhan
Metode yang digunakan menggunakan pola –pola birokratis, tertutup
Menganggap LK adalah ajang indoktrinasi
Nuansa Komando dan konflik


Ciri-ciri LK non politik /intelektual/budaya dan beradab ialah

CV pembicara menyebutkan prestasi intelektual/karya budaya
Materi-materinya tertulis/praktek
Hasil akhirnya adalah kesadaran dalam bentuk tulis atau karya
Pertimbangan yang dipakai benar-salah
Metodenya dialogis,disiplin kesadaran dan tanpa pemaksaan kehendak
Hasil akhirnya kesadaran.
Metode nya terbuka dan egaliter ,penekanan pada fungsi.
Menganggap LK adalah forum pencerahan dan dialog.
Nuansa persaudaraan, keteladanan,kebersamaan, kekeluargaan


Semoga jadi pertimbangan



Salam,

Pandji Aryo Damar

Komisariat Tercinta

Komisariat Tercinta