Senin, 20 April 2009

TENTANG AKSIOLOGI

AKSIOLOGI

Oleh : Agustian Hutriady
Disampaikan pada Training Revolusi Kesadaran HMI Lintas Komisariat Jakarta-Depok, 19 April - 10 Mei 2009

Definisi :

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, social dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud.

TENTANG NILAI

Definisi
Pemahaman tentang nilai, yaitu (1) suatu keyakinan, (2) berhubungan dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.

JENIS-JENIS NILAI

A. Nilai Baik dan Buruk
Baik dan buruk adalah suatu yang berlawanan, bisa bersifat lebih atau kurang, baik dan buruk sama pentingnya dalam teori nilai karena keduanya ada / exist dan bisa dialami oleh setiap orang.
Kesimpulan : pada hakikatnya setiap orang akan memaksimalkan nilai baik dan meminimalkan nilai yang buruk

B. Sarana dan Tujuan
Sarana sebagai nilai instrumental bersifat kausalitas, tujuan sebagai nilai intrinsic yaitu nilai yang ada dalam perasaan / tindakan seseorang misalnya seorang hedonist menganggap sesuatu yang bernilai baik dalam dirinya adalah yang menyenangkan dan yang terburuk adalah yang tidak menyenangkan baginya.

C.Nilai Aktual dan Potensial
Berkaitan dengan Nilai instinsik yang didapat dari nilai instrumental dan pastinya bersifat temporer. Oleh karena itu timbul nilai potensial atau berpotensi untuk memunculkan nilai actual yang merupakan nilai sekarang yang sedang di alami.

D. Nilai Objektif dan Subjektif
Objektif karena menjadi pusat / objek perhatian. Subjek & objek bersifat korelatif; suatu objek selalu mrpkn perhatian bagi subjek, dan subjek sll menyadari keberadaan suatu objek. Seluruh nilai intrinsik mrpkn objek perhatian yg inheren & dng sendirinya objektif. Perasaan subjektif ikut berperan dlm setiap nilai intrinsik. (mis: saya senang makan rendang yg pedas ini).

E. Nilai yg Menampak dan yang Real
Seluruh objek yg menampak pd indera itu muncul pd kesadaran. Objek itu ada dua jenis:
Pertama; objek tsb hadir dan diterima sbg sesuatu yg kelihatan/menampak.
Kedua; objek tetap real atau eksis meskipun tidak ada dlm kesadaran


F. Nilai Murni dan Campuran
1. Nilai murni meliputi empat jenis perbedaan antara baik & buruk:
a. rasa senang/tdk,
b. bersemangat/lesu,
c. rasa puas/frustrasi,
d. rasa suka/terganggu
2. Nilai Campuran; perpaduan berbagai nilai, mis: nilai aktual & potensial,

HAKEKAT NILAI

Berikut adalah beberapa contoh dari hakikat nilai dilihat dari anggapan atau pendapatnya:
a. Nilai berasal dari kehendak, Voluntarisme.
b. Nilai berasal dari kesenangan, Hedonisme
c. Nilai berasal dari kepentingan.
d. Nilai berasal dari hal yang lebih disukai (preference).
e. Nilai berasal dari kehendak rasio murni.

KRITERIA NILAI

Standar pengujian nilai dipengaruhi aspek psikologis dan logis.
a. Kaum hedonist menemukan standar nilai dalam kuantitas kesenangan yang dijabarkan oleh individu atau masyarakat.
b. Kaum idealis mengakui sistem objektif norma rasional sebagai kriteria.
c. Kaum naturalis menemukan ketahanan biologis sebagai tolok ukur.

STATUS METAFISIKA NILAI

a. Subjektivisme adalah nilai semata-mata tergantung pengalaman manusia.
b. Objektivisme logis adalah nilai merupakan hakikat logis atau subsistensi, bebas dari keberadaannya yang dikenal.
c. Objektivisme metafisik adalah nilai merupakan sesuatu yang ideal bersifat integral, objektif, dan komponen aktif dari kenyataan metafisik. (mis: theisme).

KARAKTERISTIK NILAI

a. Bersifat abstrak; merupakan kualitas
b. Inheren pada objek
c. Bipolaritas yaiatu baik/buruk, indah/jelek, benar/salah.
d. Bersifat hirarkhis; Nilai kesenangan, nilai vital, nilai kerohanian, nilai kekudusan.

PENUTUP

Aksiologi membberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma nilai


Litelature yang disarankan :

www.adikke3ku.wordpress.com
www.rumahbelajarpsikologi.com
www.wikipedia.com
Burhanuddin Salam : Logika Materi Filsafat Ilmu Pengetahuan, Rineka Cipta, Jakarta 2007
Jujun Suriasumantri : Pengantar Filsafat Populer , Pustaka Sinar Harapan, 2006
Umar Solikhin : Moralitas Bahasa dalam Aksiologi Pengetahuan

Tidak ada komentar:

Komisariat Tercinta

Komisariat Tercinta